Dilihat 0 Kali

08_314_Picture1.png

Jumat, 17 Oktober 2025 18:49:00 WIB

KSPM FEBI UIN Sunan Kalijaga Gelar Sekolah Pasar Modal Bersama OSO Sekuritas di Gedung BEI Yogyakarta

Yogyakarta — Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga kembali menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal (SPM) bekerja sama dengan OSO Sekuritas dan Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta pada Jumat, 17 Oktober 2025. Berbeda dari penyelenggaraan rutin sebelumnya, kegiatan kali ini digelar langsung di Gedung BEI Yogyakarta mulai pukul 13.00 WIB dan terbuka untuk umum.

Biasanya, kegiatan SPM berlangsung setiap hari Sabtu di lingkungan kampus FEBI dan hanya diperuntukkan bagi anggota KSPM. Namun, pada kesempatan ini, Ketua Umum KSPM FEBI, M. Rinaldi, mengambil inisiatif membuka kegiatan bagi mahasiswa lintas fakultas di UIN Sunan Kalijaga, bahkan diikuti juga oleh peserta dari luar kampus, seperti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Lebih dari 50 peserta hadir, berasal dari beragam latar belakang disiplin ilmu, antara lain Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultal Syariah dan Hukum, dan berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta.

Acara dimulai dengan kuis interaktif seputar literasi keuangan dan pasar modal yang menciptakan suasana santai, kompetitif, dan edukatif. Setelah itu, kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua KSPM FEBI, M. Rinaldi, yang dalam sambutannya menyampaikan, “Sekolah Pasar Modal ini kami hadirkan bukan hanya untuk belajar teori, tetapi untuk membuka mata generasi muda agar memahami pentingnya investasi, disiplin finansial, dan keberanian mengambil peluang di pasar modal.”

Berikutnya, Pembina KSPM FEBI UIN Sunan Kalijaga, Alex Fahrur Riza, S.E., M.Sc., memberikan sambutan yang memotivasi. “Pasar modal bukan hanya milik ekonom atau praktisi keuangan. Semua mahasiswa bisa belajar, asalkan mau memulai. Jangan tunggu lulus untuk belajar investasi—mulailah dari sekarang, dari tempat ini, dari kesempatan yang ada,” tegasnya. Ia juga mengapresiasi langkah KSPM yang berani memperluas jangkauan edukasi hingga melibatkan masyarakat kampus yang lebih luas.

Perwakilan BEI Kantor Yogyakarta, Dwi Rahmadi Nur Fathoni, turut memberikan apresiasi atas antusiasme mahasiswa dan komitmen KSPM dalam mengembangkan literasi pasar modal. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri keuangan.

Sesi inti kegiatan diisi oleh Wahyu Sukohartanto, narasumber dari OSO Sekuritas, yang membawakan materi “Analisis Fundamental dan Teknikal sebagai Strategi Investasi.” Dalam pemaparannya, ia menjelaskan perbedaan mendasar antara kedua pendekatan tersebut. Analisis fundamental berfokus pada kondisi perusahaan, laporan keuangan, dan prospek bisnis, sedangkan analisis teknikal melihat pola grafik harga serta volume transaksi untuk membaca momentum pasar.

Sesi berjalan sangat interaktif. Peserta aktif mengajukan pertanyaan, mulai dari strategi membaca tren pasar, indikator teknikal populer seperti RSI dan MACD, cara menghindari fear of missing out (FOMO), hingga bagaimana memulai investasi yang bijak di era digital. Antusiasme tetap tinggi hingga sesi tanya jawab berakhir.

Acara ditutup dengan sesi dokumentasi bersama dan pesan motivasi dari narasumber serta pihak BEI. Mahasiswa diajak untuk tidak hanya berhenti pada pemahaman teoretis, tetapi juga menerapkannya secara bijak dan bertanggung jawab melalui praktik investasi yang rasional, etis, dan sesuai prinsip syariah.