Yogyakarta, 14 Oktober 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan kegiatan Meeting and Sharing Session yang
melibatkan perwakilan Kedutaan Besar India. Acara ini berlangsung di Ruang
Rapat Lantai 2 FEBI UIN Sunan Kalijaga dan dihadiri oleh Pimpinan Rektorat,
Para Dekan, Wakil Dekan di Lingkungan UIN Sunan Kalijaga, serta Ketua dan
Sekprodi FEBI UIN Sunan Kalijaga.
Kegiatan dibuka pada pukul 09.00 WIB dengan Opening Session, yang
kemudian dilanjutkan dengan persembahan lagu kebangsaan Indonesia dan Hymne UIN
Sunan Kalijaga. Acara resmi dibuka dengan sambutan hangat dari Wakil Rektor I,
Prof. Dr. Istiningsih, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya
membangun jejaring internasional yang kuat melalui pertukaran budaya dan kerja
sama pendidikan. Prof. Istiningsih berharap forum ini menjadi momentum untuk
memperluas wawasan akademik dan meningkatkan kualitas pendidikan di UIN Sunan
Kalijaga.
Selanjutnya, Dekan FEBI UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Misnen Ardiansyah,
S.E., M.Si., Ak., CA., ACPA, menyampaikan sambutan yang menekankan pentingnya
penguatan kerja sama internasional, khususnya dalam bidang pendidikan dan
pertukaran budaya. Beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi pijakan awal bagi
kolaborasi yang lebih luas antara FEBI dan UIN Sunan Kalijaga dengan lembaga
pendidikan serta institusi budaya di India. Prof. Misnen juga menyampaikan
apresiasi kepada Dr. Darmawan, Ketua Prodi Manajemen Keuangan Syariah FEBI UIN
Sunan Kalijaga yang telah membuka kontak akademik dan penguatan skill riset
dosen-dosen dan mahasiswa-mahasiswa dengan pihak Kedubes India dan beberapa
perguruan tinggi di India
Sesi inti kegiatan berlangsung antara pukul 09.30 hingga 10.45 WIB,
diawali dengan sharing session bersama Direktur Indian Cultural Centre (ICC),
Kedutaan Besar India di Jakarta, Bapak Kamal Khurana. Dalam paparannya, beliau
menjelaskan secara rinci mengenai program beasiswa yang ditawarkan Pemerintah
India melalui Indian Council of Cultural Relations (ICCR). Setiap tahunnya,
pemerintah India menyediakan slot beasiswa bagi mahasiswa Indonesia untuk
menempuh pendidikan di universitas dan perguruan tinggi India, baik pada
jenjang sarjana, pascasarjana, maupun program riset M.Phil dan Ph.D. Proses
pendaftaran dilakukan secara online melalui A2A Portal, dengan periode
pengajuan dibuka setiap bulan Januari. Mr. Khurana juga menekankan pentingnya
program ini sebagai sarana penguatan hubungan akademik dan budaya antara kedua
negara, sekaligus membuka kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk memperluas
pengalaman riset dan pembelajaran di tingkat internasional. Selain ICCR, Mr.
Khurana juga menyampaikan program ITEC (International Training and Education
Centre). Menurutnya, program ini adalah platform pengembangan kapasitas
terkemuka Kementerian Luar Negeri Pemerintah India. Didirikan pada tahun 1964,
ITEC merupakan salah satu program pengembangan kapasitas internasional tertua
yang telah melatih lebih dari 200.000 pejabat dari lebih dari 160 negara di
sektor sipil dan pertahanan. Dengan memanfaatkan jaringan luas dan kaya akan
keahlian dalam bidang tata kelola dan pembangunan yang tersedia di lembaga
pendidikan tinggi dan fasilitas pelatihan di India, ITEC menawarkan hampir
10.000 kesempatan pelatihan tatap muka yang sepenuhnya didanai melalui hampir
400 kursus yang ditawarkan di lebih dari 100 institusi terkemuka di India
setiap tahun.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, di mana para peserta
aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi secara interaktif. Diskusi ini
menjadi wadah penting untuk memperdalam pemahaman mengenai program-program
budaya dan pendidikan yang dapat dijajaki bersama.
Kegiatan diakhiri pada pukul 11.00 WIB dengan closing session yang
dilengkapi sesi foto bersama sebagai dokumentasi. Acara ini dipandu oleh Master
of Ceremony, Zakiyatul Fakhiroh, S.Akun., M.A., dan dimoderatori oleh Nor
Nabilla Muhammad, S.E., M.Sc. Kegiatan Meeting and Sharing Session ini
diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara lembaga pendidikan
Indonesia dengan Kedutaan Besar India, serta membuka peluang kolaborasi yang
lebih luas dalam bidang akademik dan budaya.