Yogyakarta – Forum Studi Ekonomi dan Bisnis Islam (ForSEBI)
menggelar kegiatan Temu Ilmiah Regional (TEMILREG) sekaligus memperingati Milad
ke-23 pada tahun 2025 dengan mengusung tema "Resilience of Multi-Sector
Through Technology Transformation to Strengthen Inclusive and Sustainable
Islamic Economic Growth". Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk
konsolidasi ilmiah dan refleksi strategis dalam mendorong peran aktif generasi
muda dalam membangun ekonomi Islam yang adaptif terhadap perkembangan
teknologi.
Acara secara resmi dibuka oleh Dr. Ibi Satibi, S.H.I., M.Si.,
selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, pada Sabtu, 14 Juni 2025. Pembukaan acara ditandai dengan
penabuhan gong sebagai simbol dimulainya rangkaian acara. Dalam sambutannya,
Dr. Ibi menyampaikan pentingnya sinergi antar-mahasiswa, akademisi, dan
praktisi dalam merespons dinamika global, serta mendorong ekonomi Islam menjadi
kekuatan transformatif yang berkelanjutan dan inklusif.
Pada hari pertama, rangkaian kegiatan diawali dengan penyisihan
berbagai perlombaan, yaitu Lomba Business Plan, Lomba Karya Tulis Ilmiah, dan Sharia
Policy Case Study. Selain itu, dilaksanakan pula Diskusi Regional yang
menjadi forum strategis pertukaran gagasan antar peserta dari berbagai
perguruan tinggi. Kegiatan ini menjadi ajang intelektual bagi mahasiswa untuk
menunjukkan kapasitas berpikir kritis serta kemampuan menyusun solusi konkret
terhadap berbagai persoalan ekonomi Islam kontemporer.
Kegiatan ini turut menghadirkan sejumlah tokoh penting dari
lingkungan akademik FEBI UIN Sunan Kalijaga. Pada Senin, 16 Juni 2025, Dr.
Sunaryati, S.E., M.Si., selaku Wakil Dekan I FEBI UIN Sunan Kalijaga,
menyampaikan sambutan yang menekankan pentingnya kolaborasi antarperguruan
tinggi dalam memperkuat kapasitas riset dan pemikiran kritis mahasiswa di
bidang ekonomi Islam.
Sementara itu, Dr. Abdur Rozaki, S.Ag., M.Si., selaku Wakil Rektor
III UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, hadir sebagai pembicara kunci (keynote
speaker). Dalam pidatonya, beliau menyoroti urgensi mengembalikan peran
strategis ekonomi Pancasila dan ekonomi Islam sebagai model alternatif di
tengah runtuhnya narasi besar liberalisme dan globalisasi. Menurutnya,
transformasi teknologi harus disertai dengan pendekatan nilai dan etika agar
mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Ketua Umum ForSEBI, Muhamad Nurfauzi, dalam sambutannya mengajak
seluruh anggota dan delegasi untuk terus menguatkan jaringan, meningkatkan
kualitas riset, serta menjadi agen perubahan yang solutif dalam menjawab
tantangan zaman serta memperkuat kapasitas intelektual dan memperluas jejaring
strategis dalam upaya membangun ekonomi Islam yang adaptif terhadap
perkembangan teknologi dan nilai-nilai keberlanjutan. Menurutnya, kegiatan ini
menjadi momentum konsolidasi intelektual bagi para anggota ForSEBI dan kader
FoSSEI di berbagai perguruan tinggi regional Yogyakarta.
Pada hari kedua, dilaksanakan seminar nasional yang menghadirkan
narasumber inspiratif, yaitu Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. (Ketua
Departemen Industri Halal (DIH) MES DIY) dan Tasya Kurnia (Analis Grup Literasi
dan Inklusi Keuangan Syariah). Seminar ini mengangkat isu-isu penting terkait
literasi ekonomi syariah dan potensi besar industri halal di era transformasi
digital. Selain itu, hari kedua juga menjadi momentum final Diskusi Regional
serta pengumuman dan pemberian penghargaan bagi para pemenang lomba.
Acara ini dihadiri oleh pengurus dan anggota ForSEBI, serta
delegasi dari berbagai kampus di Yogyakarta, seperti Universitas Gadjah Mada
(UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Alma Ata, STIE Hamfara,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Islam Indonesia (UII),
serta sejumlah perguruan tinggi lainnya.
Melalui
forum ini, ForSEBI dan FoSSEI Regional Yogyakarta meneguhkan komitmennya sebagai wadah strategis mahasiswa ekonomi
Islam dalam merespons tantangan lintas sektor dan menjadi katalisator dalam
mewujudkan pertumbuhan ekonomi Islam yang inklusif dan berkeadilan.