Webinar Kebangkitan Ekonomi Kreatif Menjadi Pembukaan Rangkaian Febillionaire ke-7

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam memeriahkan Febillionaire 7thdengan menyelenggarakan webinar mengsusung tema “Sinergitas Kebangkitan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal”. Acara tersebut sukses dilaksanakan di Teatrikal FEBI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada hari kamis, 11 November 2021. Acara ini dilaksanakan secara online via zoom meeting yang diikuti oleh kurang lebih 180 peserta baik dari kalangan umum dan mahasiswa FEBI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Rangkaian acara opening ceremony diawali dengan penampilan hadroh oleh Nurussyabab, kemudian penampilan dari sanggar tari Al-Maer, disambung dengan sambutan-sambutan. Adapun sambutan yang pertama oleh ketua panita Febillionaire 7th(Siti Ngaropah), sambutan yang kedua oleh ketua DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Abdullah), dilanjutkan sambutan dari Dekan FEBI UIN Sunan Kalijaga yang diwakili oleh Wakil Dekan 3 Bapak Dr. Ahmad Salehudin S. Th. I. M.A sekaligus yang membuka acara Febillionaire 7thsecara simbolik.

Dalam sambutan Ketua DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Abdullah) memberikan apresiasi kepada pihak-pihak terkait dalam acara Febillionaire 7thini, karena telah mendatangkan pembicara-pembicara hebat. Harapannya dengan diadakan kegiatan webinar ini yaitu agar mahasiswa mampu memanfaatkan belajar dari materi-materi yang diberikan dari pemateri, dan juga DEMA FEBI bisa bekerja sama dengan kementerian koordinator perekonomian, MES, G2RT untuk jangka panjang.

Dalam sambutan Dekan FEBI UIN Sunan Kalijaga yang di wakilkan oleh Wakil Dekan 3 Bapak Dr. Ahmad Salehudin S. Th. I. M.A memberikan apresiasi pada panitia, karena dapat menghadirkan pembicara-pembicara hebat. Dan memberikan ucapan terimakasih kepada pembicara karena telah menerima dan mensukseskan webinar ini dalam rangka mengisi acara Febillionaire 7th.

Adapun acara inti yaitu webinar dengan Keynote Speaker Chairul Saleh, SH., LL.M (Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirusahaan Kementerian & Koordinator Bidang Perekonomian RI). Adapun acara webinar ini mendatangkan pembicara-pembicara hebat yaitu : Pembicara 1 Bapak H. Muhammad Syukron Habiby, M.M.,M.E (Sekretaris Komite Sinergi Antar Lembaga, Komunitas, dan Keumatan & Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah) dan Pembicara 2 Saudara A. Khawarizmi Siregar, S.E., (Cand.) M.A. (Tim Ahli Global Gotong Royong Tetrapreneur. Indonesiaa).

Keynote Speaker Bapak Chaerul Saleh,S.H.,LL.M. membicarakan tema mengenai “TantanganPembangunan IndonesiaDitengahPandemi”. Pandemi menyebabkan dampak yaitu pengangguran dan kemiskinan. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melakukan upaya dengan adanya ekonomi kreatif. Dengan adanya ini maka pemerintah menggunakan ekonomi kreatif seperti dalam penggunaan aplikasi, dimana belanja bisa dengan menggunakan aplikasi untuk memesan makanan maupun yang lainnya. Karena pada pasalnya teknologi digital dapat membantu mengembangkan ekonomi kreatif dan juga bisa menjadi solusi dari ekonomi yang melemah karena pandemi. Ekonomi kreatif dalam pembangunan memiliki peran penting. Karena ekonomi kreatif membuka banyak lowongan pekerjaan dengan prinsip bebas ekspresi. Ekonomi kreatif akan mempercepat pembangunan ekonomi di Indonesia dimana ada 17 sektor ekonomi kreatif. Namun ada beberapa sektor yang mengalami penurunan yaitu furniture dan pertunjukan.

Pemateri pertama Bapak H.Muhammad Syukron Habibi,M.M,M.E mengusung tema “PeluangIndustriHalal diEraDigital danPandemi. IrisanStrategis,Islam dan IndonesiaDemografi IndonesiaMempunyaiKearifanLokal”. Melihat kondisi UMKM di Indonesia dalam hal ini UMKM memiliki suatu kekuatan besar untuk menjadikan Indonesia sebagai pemenang dari distruksi ekonomi dalam konteks pandemi. Tantangannya yaitu UMKM masih bersifat informal. Karena proses menjadi formal masih sulit di indonesia, hal ini disebankan kekurangan fasilitas untuk UMKM. Dampaknya yaitu sulit untuk menembus pasar global. Adapun solusinya adalah platform digital

Pamateri ke dua saudara A. Khawarizmi Siregar S.E.,(Cand).,M.A mengambil tema “UpayayangAda diNanunganPemerintah”. Adapun Tetrapreneur adalah 4 pilar penopang yaitu rantai wirausaha, pasar wirausaha, kualitas wirausaha, dan merek wirausaha. Global gotong royong enterpreneur adalah masalah klasik bagi para wirausaha seperti zero property, yang mana persoalan disikapi secara umum itu merupakan tanggung jawab bersama. Ambil contoh ketika Desa itu mampu berkembang, maka secara mandiri desa itu mampu memenuhi produksi orang lain dengan semangat gotong royong. kekuatan gotong royong antar Desa melahirkan keberanian untuk go internasional pasar wirausaha di Jogja dan sudah bisa menembus internasional melalui G2R Sertifikasi halal, label-label yang memiliki standarisasi pun sudah berkolaborasi dengan Kementrian Agama. Persepsi salah saat ini yaitu halal harus sangat islami. Sebenarnya membangun brand adalah usaha sebenarnya.

(Musyaropah)