Kunjungan Kemenag Kulonprogo ke FEBI, Perkuat Kerjasama Pengembangan Ekonomi Pesantren

Selasa, 19 Oktober 2019, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menerima kunjungan dari Kemenag Kulonprogo. Kunjungan ini dalam rangka audiensi Kemenag Kulonprogo dengan sebelumnya melayangkan surat permohonan audiensi kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Kunjungan Kemenag Kulonprogo diterima oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di Ruang Rapat Lantai 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Turut hadir dalam kunjungan tersebut adalah H.Muhammad Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd (Kepala Kemenag Kulonprogo), Muh Fauzi, S.Ag., M.Pd (Kepala Seksi Pendidikan Agama Dan Pendidikan Keagamaan Islam Kemenag Kulonprogo),Yudhi (Staf Seksi Pendidikan Keagamaan Islam), dan Agus Kurniawan (Ketua Yayasan Ponpes Nurul Haromain Kulonprogo). Sementara, dari pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) turut menyambut yaitu Dr. Afdawaiza, S.Ag., M.Ag. (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam), Dr. Sunaryati, SE., M.Si. (Wakil Dekan II), Dr. Ahmad Salehudin, S.Th.I., M.A. (Wakil Dekan III), Dr.(Cand) Jeihan Ali Azhar, S.Si.,M.E.I (Direktur Pusat Studi Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi Pesantren (P2EP)) beserta jajaran, Kasubag TU Fakultas, dan staf dekanat.
Acara dipandu oleh Dr.(Cand) Jeihan Ali Azhar, S.Si.,M.E.I selaku Direktur Pusat Studi Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi Pesantren (P2EP). Sambutan pertama disampaikan oleh H.Muhammad Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd (Kepala Kemenag Kulonprogo). Dalam sambutannya Beliau menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan. Beberapa hal yang menjadi permasalahan terkait pengembangan kemandirian ekonomi pesantren di Kulonprogo menjadi alasan terbesar adanya kunjungan di FEBI UIN Sunan Kalijaga. MengingatFEBI memiliki Pusat Studi P2EP yang sangat relevan dengan permasalahan kemandirian ekonomi pesantren. H.Muhammad Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini tercatat 66 Pesantren di Kulonprogo yang terdaftar di Kemenag, dan masih banyak lagi pesantren-pesantren yang belum terdaftar. Beberapa hal yang menjadi catatan penting atas permasalah pesantren di Kulonprogo diantaranya adalah hanya ada beberapa pesantren yang memiliki madrasah formal dan unit usaha, sementara sisanya adalah non-formal dan untuk menjalankan kegiatan pesantren masih mengharap bantuan dari masyarakat. Hal ini menjadi masalah dalam kemandirian pesantren terutama pada saat pandemi. ... menambahkan, "Kami memiliki program Bela Beli Kulonprogo dengan slogan: "iso gawe iso tuku", artinya pengembangan produk atau produksi harus dilakukan oleh pesantren dan bisa dibeli oleh pesantren juga, dari pesantren untuk pesantren. Jika semua aktifitas kembali untuk pesantren, maka kemandirian pesantren akan tercipta.". Selain itu, masalah kurangnya kepercayaan diri pesantren untuk berkembang, masalah kelembagaan dan lain-lain masih menjadi penghambat kemandirian pesantren. Padahal jika melihat letak geografis Kulonprogo saat ini bisa dinilai sangat strategis dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Oleh karena itu, Kemenag Kulonprogo sangat mengharap adanya kerjasama dengan FEBI untuk melakukan pemetaan terhadap potensi kemandirian ekonomi pesantren, kerjasama pelatihan dan pendampingan pada pesantren, dan dalam jangka panjang tentunya akan ada kemanfaatan pesantren untuk UIN karena pada hakekatnya sebuah kerjasama harus saling memberikan manfaat.
Dr. Afdawaiza, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan FEBI menyambut dengan sangat gembira kunjungan ini dan dengan membuka tangan yang lebar menerima rencana kerjasama FEBI dengan Kemenag Kulonprogo dalam menciptakan kemandirian ekonomi pesantren ala Kulonprogo. Dalam sambutannya, Dekan FEBI menyampaikan bahwa,"Pesantren adalah sumber ekonomi masyarakat, dimana Pesantren berpijak, disitulah ekonomi masyarakat hidup. Artinya adalah semakin besar tuntutan bagi pesantren untuk memberdayakan masyarakat. Untuk itu, pesantren harus mandiri secara ekonomi dan untuk mewujudkan kemandirian pesantren di Kulonprogo, FEBI siap menjadi mitra Kemenag Kulonprogo". Hasil kunjungan ini disepakati adanya tindak lanjut berupa kunjungan FEBI dengan melibatkan Pusat Studi Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi Pesantren (P2EP) dan dosen-dosen FEBI ke Kemenag Kulonprogo sekaligus meninjau secara langsung kondisi pesantren di Kulonprogo sebagai langkah awal pemetaan ekonomi pesantren.
(Galuh Tri Pambekti)