Keluarga Menjadi Supporting System Kesuksesan FEBI UIN Sunan Kalijaga

Bertempat di Atrium lantai1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan pembinaan pegawaisekaligus halal bihalal, Sabtu 6 Mei 2023. Acara inidihadiri oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Dr. Phil Al Makin, S.Ag.,MA., Kepala Biro AUK UIN Sunan Kalijaga,Dr. Ali Sodiq., Dekan FEBI,Dr. Afdawiza, M.Ag, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof. Misnan Ardiansyah, SE., M.Si., Ak., ACPA., Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Administrasi Dr Sunaryati, M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Ahmad Salehudin MA, para kasekprodi di FEBI, dan keluarga besar FEBI UIN Sunan Kalijaga tersebut menghadirkan ustadzah Dr. Adib Sofia, M.Hum, sebagai penceramah.

Prof. Al Makin pada saat sambutan menyampaikan bahwa walaupun merupakan fakultas yang paling muda, FEBI UIN Sunan Kalijaga merupakan fakultas berkembang sangat pesat dengan banyak prestasi. Menjadi fakultas dengan jumlah peminat mahasiswa terbanyak level nasional, kegiatan-kegiatan yang dihadiri tokoh-tokoh nasional dan dunia, dan dosen-dosen muda yang exelence. Semua itu, menurut Rektor Al Makin, merupakan buah dari kerja secara kolaboratif antar semua elemen di FEBI. Sebelumnya, Dekan FEBI Dr. Afdawaiza, M.Ag., menyampaikan bahwa kegiatan halal bihalal tersebut dihadiri oleh semua civitas akademika FEBI, termasuk keluarganya. Hal ini, menurut Afda, didasari oleh kesadaran bahwa prestasi yg saat ini dicapai oleh FEBI tidak boleh dilepaskan oleh dukungan keluarga masing-masing civitas akademika FEBI.

Dr. Adib Sofia, M.Hum dalam tausiyahnya mengapreasiasi kebijakan FEBI UIN Sunan Kalijaga mengikutkan keluarga dalam acara halal bihalal yang mengusung tema "bersahaja dalam beragama" tersebut. Menurutnya, keluarga adalah supporting system bagi karir anggotanya. Oleh karenanya, mengikutkan keluarga dalam acara halal bihalal sangat bermanfaat. Lebih lanjut, Dr. Adib menjelaskan bahwa salah satu buah dari ramadhan adalah meningkatnya kualitas beragama yang ditandai oleh kematangan beragama. "Kematangan beragama akan melahirkan kesalehan sosial yang nyata serta tercermin dalam komunikasi yang bermartabat, baik komunikasi langsung maupun komunikasi pada virtual community", ungkap pegiat pitutur Jawa ini.

Bagaimana harus berkomunikasi, lanjut Adib, dapat dilihat dalam pesan yang tertulis dalam Al Quran. Ada enam prinsip berkomunikasi dalam Al Quran, yaitu Qoulan Sadida (perkataan yang benar), Qoulan Ma'rufa (perkataan yang baik), Qoulan Baligha (perkataan yang menyentuh jiwa),
Qoulan Maysura (perkataan yang pantas), Qoulan Layina (perkataan yang lembut) dan Qoulan Karima (perkataan yang Mulya).